Infobengkulu.com – Insiden kecelakaan yang menimpa Edi Wagimin (63) dengan lawan lakalantasnya yaitu Andy Suhary Anggota DPRD Provinsi Bengkulu terjadi Rabu (25/12).
Langkah cepat yang dilakukan Andy Suhary atas kejadian kecelakaan tersebut yaitu membawa langsung korban Edi Wagimin (63) ke RS Tiara Sela Kota Bengkulu.
Sayangnya, RS Tiara Sela Kota Bengkulu menolak dengan alasan tak ada dokter spesialis bedah dan mengarahkan agar pasien dibawa ke RSUD M Yunus.
Setibanya di RSUD M.Yunus, pasien yang mengalami kecelakaan lalu lintas bersama Andy Suhary menyayangkan sikap Rumah Sakit M. Yunus yang menyatakan tidak dapat memberikan perawatan karena dokter sedang cuti nataru.
Menurut keterangan Andy, mereka membawa pasien ke RSUD M Yunus atas rujukan RS Tiara sella tempat pertama pasien mendapat penanganan pertama dikarenakan RSUD Memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan tindakan. Namun, pihak RSUD tetap pada pendirian mereka, dengan alasan karena dokter sedang cuti.
Melihat tidak ada solusi dari pihak RSUD, pasien akhirnya dibawa ke rumah sakit lain yang dimaksud oleh pihak RSMY, yakni RS gading medika yang jaraknya lebih kurang 4 kilometer dari RSUD.
Kepala RSUD, dr. Ari Mukti Wibowo, dalam keterangan resmi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut dan membantah adanya penolakan pasien yang terjadi.
“Kami sangat mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien. Namun Saat ini dokter spesialis bedah orthopedi sedang cuti karena merayakan Natal, namun kita jg menyiapkan dokter bedah umum untuk melakukan tindakan kegawatdaruratan atau penanganan awal,” ujarnya.
Meski demikian, kejadian ini memicu kritik dari masyarakat mengenai manajemen rumah sakit dalam menghadapi penanganan pasien, terutama pada masa liburan atau hari-hari besar, yang biasanya diikuti dengan peningkatan jumlah kecelakaan dan perawatan medis lainnya.
Sementara itu, Andy Suhary meminta agar kinerja pelayanan RSUD M. Yunus segera dilakukan evaluasi.
“Saya sangat menyayangkan pelayanan rumah sakit andalan kita ini, seyogyanya apapun yang terjadi musti ada dokter yang sigap menangani. Saya pikir perlu ada evaluasi agar kedepan RSUD kita menjadi lebih baik tidak hanya sarana prasarana juga termasuk pelayanan,”
“Saya sengaja tidak mengungkap identitas, karena bagi saya pasien perlu penanganan cepat. Namun dari sini kita miris, apa perlu semua harus ungkap identitas agar pelayanan baik, bagaimana dengan masyarakat biasa?” tegas Andy Suhary yang merupakan anggota DPRD Provinsi Bengkulu itu.