Infobengkulu.com – Dulu saya senang mengikuti seminar bisnis yang biasanya diadakan di hotel mewah, minimal bintang tiga. Salah seorang pembicara pernah berkata, “Andaikan Bapak/ Ibu adalah pemilik jaringan hotel ini, apakah keturunan Bapak/ Ibu akan mengenal Bapak / Ibu?”
Dia melanjutkan, “Tentu saja mereka akan mengenal Bapak / Ibu. Bahkan mungkin sampai tujuh turunan, nama Bapak / Ibu masih akan diingat oleh anak-cucu Bapak / Ibu (dengan asumsi hotelnya tetap ada dan menghasilkan keuntungan sampai keturunan ketujuh).”
Beberapa tahun kemudian, saya beberapa kali mengikuti seminar kepenulisan. Salah satu intisari dari seminar itu menekankan bahwa buku yang kita tulis bisa menjadi warisan yang tidak ternilai harganya bagi anak-cucu kita, apalagi kalau buku itu terjual laris, alias best-seller.
Mulai saat itu, mindset saya berubah, saya bertekad harus menyelesaikan minimal sebuah buku selama hidup saya. Jangan sampai di akhir hayat saya nanti hanya ada satu buku (yang bukan tulisan saya) untuk mengenang saya, yaitu buku Yasin.
Alhamdulillah akhirnya buku pertama saya “KERTAS ATAU EMAS?” selesai juga saya tulis (dengan penuh perjuangan), dan, alhamdulillah diterima cukup baik bagi pembacanya. Selama empat kali naik cetak, setidaknya sudah beredar (baca: terjual) 4.000 eksemplar.
Cita-cita saya terkabul, dan hasrat untuk menulis buku tetap ada. Hitung-hitung buat “warisan” bagi anak-cucu saya tadi. Selain buku fisik “KERTAS ATAU EMAS?” tadi, saya juga sudah berhasil menulis ebook yang berjudul “THE GOLDEN SECRETS” yang hingga kini sudah didownload lebih dari 3.000 kali.
Alhamdulillah, ternyata saya tak harus punya hotel mewah agar mudah diingat oleh anak keturunan saya nanti. Tentu saja jika ada rezeki dan kesempatan memiliki hotel mewah, saya juga mau dong. Hahaha.
Namun dengan hadirnya buku yang sudah saya tulis dan telah diterbitkan, insya Allah anak-cucu saya tetap bisa melacak “keberadaan” saya walaupun tanpa mewariskan gedung mewah seperti hotel. Bukankah buku juga warisan yang tak ternilai harganya?
Bagaimana menurut kalian? Yang mau jadi penulis coba komen di bawah.
Insya Allah buku “KERTAS ATAU EMAS?” akan diterbitkan ulang dan di-rebranding oleh penerbit KMO Indonesia dengan tampilan yang insya Allah lebih elegan.
Penulis: Rengky Yasepta
Adalah penerima beasiswa Fulbright tahun 2024 di Colorado School of Mines, Amerika Serikat